EXECUTIVE INSIGHTS

Tahun Baru, Tren Baru di era Teknologi Industri

Tahun Baru, Tren Baru di era Teknologi Industri

Tahun Baru, Tren Baru

Kita baru saja memasuki tahun baru, 1 Januari 2006, yang diperkirakan banyak orang merupakan tahun yang berat bagi bangsa ini, khususnya, karena tengah menghadapi berbagai krisis yang masih berkepanjangan. Krisis yang bersifat multidimensi ditambah dengan “runtuhnya” kepercayaan diri di sebagian masyarakat yang mendukung kuatnya pilar untuk menjadi bangsa yang besar, yang bersih dari berbagai kemungkinan tindakan-tindakan buruk, seperti korupsi dan nepotisme.

Belakangan, bencana demi bencana, kecil maupun besar, terus sambung-menyambung terjadi hingga saat ini; dari kebakaran, tanah longsor, banjir bandang, gempa bumi hingga peristiwa gempa bumi dan tsunami di Aceh dan Nias di akhir 2005 lalu, yang masih menyisakan duka yang teramat pilu.

Di tengah lingkungan seperti itu, kita secara nyata dihadapkan dengan berbagai perubahan lingkungan bisnis dan industri dunia, serta meningkatnya kompetisi di berbagai bidang. Sementara, pada saat yang sama, lingkungan ekonomi dan industri kita secara nasional dihadapkan pada ekonomi biaya tinggi dan maraknya distorsi peningkatan daya saing, karena terkait dengan berbagai tindakan korupsi yang sepertinya semakin merajalela. Di sisi lain, pemerintah mulai melakukan gebrakan mengatasi masalah korupsi ini, meski menurut sebagian anggota masyarakat hal itu dinilai masih belum optimal.

Tantangan persaingan dengan lingkungan sendiri seperti itu, tampaknya sangat menyulitkan. Sementara perkembangan di dunia, baik regional maupun mancanegara, sepertinya tak hendak menunggu, tetapi justru berjalan sangat kencang. Ketika kita tak mampu bersaing dan melaju dengan perkembangan itu, konsekuensinya kita akan tertinggal. Sebaliknya, kalau mampu menyadarinya dengan penuh dan sungguh-sungguh, maka ketertinggalan itu akan mampu diatasi.

Fenomena kebangkitan China , yang notabena memiliki penduduk yang jauh lebih besar, yakni lebih dari 1 miliar orang, telah sangat mencengangkan dunia. Tak terbayangkan negara tirai bambu, yang selama ini dikenal sebagai negara tertutup, kini muncul sebagai satu kekuatan ekonomi dunia terbesar, yang bahkan tak tertandingi oleh sejumlah negara maju sekalipun secara bersama-sama. China telah muncul sebagai raksasa yang ber'otot', yang siap menjadi sentrum perkembangan dan kemajuan bisnis dan perdagangan dunia, dengan berbagai industri yang berskala sangat besar yang dimilikinya saat ini.

Karenanya, The Headline Edisi 32 kali ini, kami mencoba mengangkat Tren TI 2006, yang diperkirakan akan sangat mempengaruhi masyarakat, dunia bisnis dan industri teknologi informasi (TI) sepanjang tahun 2006. Tren itu, sebagiannya, dimunculkan berdasarkan hasil penelitian Gartner, lembaga penelitian pasar terpercaya dunia. Dengan tren itu, diharapkan sidang pembaca dapat memahami tren TI, yang meskipun tidak semuanya terjadi di sini, namun secara luas dilihat sebagai kecenderungan yang cukup mempengaruhi.

Selain itu, masih banyak perkembangan baru yang juga kami tampilkan di edisi ini. Selamat membaca!

Tharsikin Insa
Editor-in-Chief

Related Articles

Sertifikasi TI: Tiket Bersaing di Mancanegara

Sertifikasi TI: Tiket Bersaing di Mancanegara

Meraih Gengsi dengan Sertifikat

Meraih Gengsi dengan Sertifikat

Menyoal piranti lunak di balik industri software

Menyoal piranti lunak di balik industri software

GLOBAL TECHNOLOGY GROUP
PT Global Trimitra Mandiri
PT Global Tricitra Moderniti
PT Citra Media Prima

e-mail: halo(@)ebizzasia.com

Magazine

Visitor Counter

000052157752
Today: 5
This Week: 15
This Month: 18
Last Year: 520
Total: 52,157,752
  • Monday - Friday : 08.00 - 17.00 WIB