Chinguitel memberikan kontrak eksklusif kepada ZTE untuk membangun jaringan komersial WiMAX 2,5GHz pertama di Mauritania. Dengan luas wilayah lebih dari 1 juta kilometer persegi, serta berbatasan langsung dengan gurun Sahara di Timur dan Samudera Atlantik di sisi Barat, Mauritania memiliki kondisi geografis yang rumit. WiMAX dipandang sebagai solusi yang cocok untuk mengatasi kendala geografis ini.
Setelah proses evaluasi yang cermat, anak perusahaan Expresso Telecom Group (ETG) ini memilih ZTE untuk menyediakan perangkat core networks untuk jaringan WiMAX 16e komersial pertama di Mauritania. Dalam perjanjian ini, ZTE akan menyediakan perangkat jaringan inti, piranti akses nirkabel, juga berbagai macam terminal komunikasi untuk penggunaan indoor maupun outdoor. Baik Chinguitel maupun ZTE tidak memberikan rincian berapa investasi yang dikeluarkan untuk membangun jaringan WiMAX ini.
“Ini merupakan kesempatan yang baik dalam bermitra dengan ZTE untuk membangun jaringan komersial WiMAX pertama di Mauritania. Dengan teknologi tercanggih dan visi pionirnya, kami yakin ZTE dapat menghadirkan komunikasi tercanggih dan layanan nirkabel paling efektif untuk beragam layanan,” kata Elamir, CEO Chinguitel dalam keterangan tertulisnya.
Sampai saat ini, ZTE telah berhasil meluncurkan 30 percobaan komersial dan jaringan percobaan untuk WiMAX 802.16e di seluruh dunia, meliputi Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika.
“Dengan peluncuran ini, kami berharap menjadi katalis bagi munculnya kesempatan dalam membangun WiMAX untuk negara Afrika lainnya,” kata Xu Shengfei, Chief Representative, ZTE Mauritania.•••