BIZPRO

Finnet Dukung Terwujudnya Cashless Society

Finnet Dukung Terwujudnya Cashless Society

Telkom bekerjasama dengan Yayasan Dana Pensiun BI kembangkan solusi transaksi finansial berbasis elektronik dalam mendukung terbangunnya cashless society dan National Financial Transaction Gateway.

Kalau Anda berbelanja di mal-mal atau supermarket, terutama di kota-kota besar di Indonesia, hampir pasti ketika Anda akan melakukan pembayaran non-tunai alias menggunakan kartu, baik kartu kredit, kartu debit maupun charged card. Anda menyaksikan banyak sekali perangkat EDC ( Electronic Data Capture ) yang tersedia. Hampir semua bank-bank besar, yang mengeluarkan berbagai kartu, menyediakan perangkat EDC tersendiri, karenanya tak heran kalau kasa pembayaran dipenuhi perangkat EDC dari berbagai bank yang berbeda-beda. Sementara, saat ini, di Indonesia terdapat sekitar 140 bank. Masalahnya bukan saja tak sedap dipandang mata, karena merchat menyediakan beberapa EDC sekaligus, konsumen pun seringkali dibuat bingung, yang kemudian memunculkan pertanyaan sederhana. “Tak bisakah semua perangkat EDC ini dibuat menjadi sederhana, yakni satu EDC yang mampu membaca berbagai kartu dari berbagai bank, sehingga cukup hanya satu EDC saja yang disediakan untuk setiap merchant ?”

Ke depan, hal inilah yang akan dicarikan solusinya, sehingga bukan hanya satu EDC yang diperlukan di setiap merchant yang membutuhkan, tetapi juga sekaligus akan semakin menyederhankan proses transaksinya, termasuk dukungan jaringan komunikasi datanya. Lebih dari itu, bank-bank pun tidak lagi disibukkan dengan urusan penyediaan EDC yang sangat banyak untuk para merchant -nya.

Sebaliknya, bank-bank yang selama ini terkendala dalam mengeluarkan kartu untuk para nasabahnya, terutama karena dibutuhkan biaya yang cukup besar dan kompetensi yang tinggi, kini semakin dimungkinkan untuk menyediakan layanan tersebut, karena tak lagi dihambat oleh besarnya investasi, kemampuan mengelola dan juga investasi pada perangkat-perangat EDC atau delivery channel yang dibutuhkan.

“Solusi kebutuhan transaksi keuangan semacam itulah, yang merupakan salah satu solusi yang akan kita sediakan melalui perusahaan yang baru dibangun ini. Finnet Indonesia, hasil kerjasama PT Telekomunkasi Indonesia Tbk (melalui PT Multimedia Nusantara - Metra) dan Yayasan Kesejahteraan, dan Dana Pensiun, Bank Indonesia (melalui PT Mekar Prana Indah - MPI) akan bergerak dalam penyediaan data keuangan dan jaringan perbankan,” ujar Budi Rachmat Muchsin, Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis, PT Finnet Indonesia kepada eBizzAsia.

Didirikan dengan modal dasar sebesar Rp 10 miliar, dimana Telkom memiliki 60 persen, sedang MPI 40 persen, Finnet akan fokus dalam memberikan pelayanan, antara lain ekstranet BI, pengelolaan sistem kliring nasional, binis e-payment dan berbagai bisnis terkait lainnya.

Dengan dukungan itu, Finnet dibangun mengemban Visi untuk “Menjadi penyedia Solusi Terpadu Layanan Transaksi Finansial yang terkemuka di Indonesia .” Untuk itulah langkah yang diambil adalah menyediakan suatu solusi terpadu yang efisien, aman dan didukung teknologi mutkahir, yang berbentuk Manage Services dengan cakupan luas, yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan di sektor industri keuangan dan industri lainnya yang terkait dengan transaksi keuangan. Hal itu sekaligus mendukung terbangunnya suatu masyarakat yang semakin luas menggunakan pembayaran non-tunai ( cashless society ) di Indonesia yang didukung oleh terbentuknya National Financial Transaction Gateway .

5 Pilar Bisnis
“Nantinya, dalam visi pengembangan Finnet, kita akan mendorong pengembangan berbagai pembayaran, misalnya pembayaran mikro, yang selama ini lebih banyak menggunakan uang dengan nilai kembalian kecil-kecil. Untuk mendukung efisiensi dan kemudahan, baik bagi konsumen maupun penyedia layanan, maka sangat diperlukan suatu sistem pembayanan non-tunai berbasis digital atau smart card,” tambah Budi.

Dalam menyediakan layanan solusi transaksi keuangan ini, Finnet didukung oleh Lima Kompetensi Inti ( Core Competences ), yang berbasis infrastruktur jaringan yang dimiliki Telkom saat ini, yakni Data Communication, Integrated Database Warehouse, Information and Application, Transaction Switching, dan Customer Premises Equipment (CPE). Sedang, infrastruktur jaringan yang digunakan untuk proses transaksi tersebut menggunakan teknologi komunikasi data mutakhir, seperti Internet, Frame Relay, VPN IP/MPLS, Wireless Data dan sebagainya.

Dalam memberikan layanannya, Finnet, menurut Ekky Rambitan, Direktur Penjualan dan Keuangan, PT. Finnet Indonesia , saat-saat awal ini akan lebih fokus pada penyediaan layanan bagi kastamer yang selama ini sudah dimiliki Telkom. Jumlahnya cukup banyak dan, nantinya, semua itu akan dikelola sepenuhnya oleh Finnet.

Namun, tambah Ekky, bukan berarti Finnet tak akan melayani kastamer baru, yang memang sangat potensial, baik dari lingkungan perbankan, asuransi maupun ritel, bahkan pelanggan Telkom sendiri. Yang pasti, kami akan memfasilitasi perusahaan-perusahaan atau instansi-instansi yang ingin melakukan pembayaran secara elektronis dengan baik dan profesional.

Ditambahkan oleh Budi Siswantio Mulyadi, President Direktur PT Finnet Indonesia, bahwa Finnet diharapkan akan menjadi hub bagi sistem transaksi yang dilakukan antara konsumen, perusahaan penyedia jasa dan bank. Selama ini, misalnya para pelanggan Telkom dan PLN, selalu membayar tagihan mereka melalui berbagai cara, yakni melalui bank dengan pembayaran langsung atau debit dari tabungan, maupun melalui loket-loket pembayaran yang banyak tersedia.

Pembayaran Non-tunai
Selama ini, bukan saja terkait dengan jaringan, melainkan secara praktis banyak layanan-layanan yang membutuhkan nilai pembayaran tunai, namun nilai pembayarannya kecil-kecil, misalnya membayar tol, parkir, sampai membayar rekening tagihan yang agak besar seperti telepon, listrik, air dan sebagainya. Bukan saja baki konsumen terkadang kesulitan dalam menyediakan uang kecil, melainkan juga bagi penyedia layanan. Lebih jauh lagi, bagi Bank Indonesia sendiri yang harus menyediakan uang kecil (kertas maupun logam), hal itu menjadi kurang efisien dan membutuhkan biaya besar.

Bukan itu saja, namun sistem pembayaran yang semakin mudah dan efisien, terutama karena bersifat elektronik/digital, juga akan memungkinkan digunakannya smart card, yang dapat menyimpan banyak data dan informasi, yang nantinya bisa berwujud sekaligus sebagai kartu pembayaran dan identitas, apakah itu KTP, SIM, bahkan paspor. Memang jangkauan layanan ini masih membutuhkan waktu cukup panjang ke depan, namun perubahan-perubahan yang terjadi di negara-negara maju, setidaknya juga akan terkait dengan Indonesia, sebagai konsekuensi globalisasi.

Terlebih lagi, dengan semakin berkembangnya penggunaan teknologi nirkabel, semisal CDMA sekarang ini, yang memungkinkan komunikasi data yang lebih besar dan cepat, berbagai solusi semacam ini akan memperoleh pilihan akses dan dukungan jaringan yang sesuai. Bayangkan saja, kalau setiap kali merchant akan melakukan penataan-ulang posisi konter atau area bisnisnya dan setiap kali pula harus membangun/menata-ulang jaringan kabelnya. Bukan saja tidak efisien, namun membutuhkan waktu yang boleh jadi lama, karena menunggu posisi yang pas, yang ditentukan.

“Namun, dengan dukungan jaringan nirkabel dan solusi yang kami sediakan, maka para merchant tak lagi dipusingkan oleh masalah itu. Kapan saja dibutuhkan dan di mana saja, katakanlah di mana saja kasa pembayaran akan ditempatkan, sistemnya segera akan tersedia dan siap memberikan pelayanan. Mudah, cepat dan efisien,” ujar Budi Rachmat menjelaskan, yang juga diamini oleh Ekky.

Lebih lanjut diungkapkan, bahwa ke depan sistem pembayaran non-tunai elektronik, baik yang otomatis maupun mikro, akan menjadi tren yang semakin banyak digunakan, termasuk smart card yang berbasis RFID (Radio Frequency Identification ), yang secara bertahap akan menggantikan kartu magnetik yang digunakan selama ini.

Smart Card selain didukung teknologi canggih, juga amat digunakan dan memiliki berbagai keunggulan yang menjadi tuntutan kehidupan modern dewasa ini. Sehingga, smart card akan memiliki berbagai fungsi, baik sebagai alat transaksi, kartu identitas dan berbagai informasi lainnya yang lebih personal. Pengembangan ini sekaligus akan mendukung program Single Identity Number (SIN) yang dapat mengakomodir aplikasi KTP, SIM, NPWP dan lain sebagainya.

Dalam tahun-tahun pertama ini, Finnet Indonesia, selain akan berkonsentrasi dalam memelihara dan melayani kastamer-kastamer yang telah ada saat ini, yang sebelumnya merupakan kastamer PT Telekomunikasi Indonesia, kami juga akan fokus dalam menggarap berbagai solusi transaksi sekala mikro ( micropayment ). Hal ini mendapatkan perhatian, karena faktanya sampai saat ini hampir semua pembayaran mikro, seperti pembayaran biaya tol, parkir di gedung-gedung, pembelian bensin di SPBU-SPBU dan berbagai pembelanjaan lainnya, masih sangat tergantung pada penggunaan uang tunai.

Ke depan, diharapkan hal itu akan mengalami perubahan, yakni dimulainya penggunaan sistem pembayaran non-tunai, misalnya menggunakan kartu prabayar, yang lebih praktis, aman dan mudah digunakan. Selain tidak disibukkan untuk menyediakan uang kartal untuk melakukan transaksi, digunakannya sistem pembayaran berbasis elektronik ini juga akan memberikan keuntungan, baik kepada pengguna maupun penyedia jasa. Bagi pengguna dapat memberikan sistem pembayaran yang lebih aman, nyaman dan praktis, sebaliknya bagi penyedia jasa akan semakin dimudahkan, karena tak perlu lagi harus membawa perolehan uang tunainya untuk disetorkan ke bank. Ini merupakan salah satu solusi yang akan ditangani Finnet.

Finnet diharapkan akan menjadi hub bagi sistem transaksi yang dilakukan antara konsumen, perusahaan penyedia jasa dan bank. Selama ini, misalnya para pelanggan Telkom dan PLN, selalu membayar tagihan mereka melalui berbagai cara, yakni melalui bank dengan pembayaran langsung atau debit dari tabungan, maupun melalui loket-loket pembayaran yang banyak tersedia.

Masalahnya, setiap kali perusahaan penyedia jasa akan men set-up sistem pembayaran dengan bank tertentu, yang pastinya akan memudahkan bagi pelanggan, maka setiap kali itu pula dia harus membangun hubungan komunikasi data langsung dengan bank. Padahal, bisa jadi suatu perusahaan bekerjasama dengan sejumlah bank yang berbeda-beda. Selain hal itu tidak efisien, investasi yang ditanamkan perusahaan pun cukup besar.

Karenanya, bisa dibayangkan betapa rumitnya jaringan yang terbangun antara perusahaan-perusahaan penyedia jasa dengan berbagai bank dalam upayanya menyediakan sistem transaksi pembayaran tagihannya. Belum lagi, investasi yang ditanamkannya pun pastilah tidak kecil, merawatnya pun bukan pula sesuatu yang mudah.

Nantinya kami berharap, perusahaan-perusahaan penyedia jasa cukup hanya berhubungan dengan Finnet, sementara Finnet yang akan melakukan hubungan kerjasama dengan berbagai bank, atau lembaga keuangan lainnya. Finnet tak hanya akan menyediakan jaringan komunikasi data transaksinya, melainkan juga nantinya solusi-solusi yang dibutuhkan, yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Selain akan memudahkan bagi perusahaan dan bank, sistem jaringan yang mendukungnya pun akan lebih efisien, aman dan hemat biaya.

Solusi komunikasi data transaksi atau pembayaran ini, merupakan salah satu layanan yang akan disediakan oleh Finnet. Secara umum, Finnet bertujuan untuk menangkap peluang bisnis di bidang penyediaan data keuangan dan jaringan perbankan, baik business-to-business (B2B) maupun business-to-customer (B2C), termasuk jaringan transaksi pembayaran mikro. Bentuk-bentuk layanan yang akan diberikan Finnet, misalnya ekstranet BI, pengelolaan sistem kliring nasional, dan bisnis e-payment .

Karenanya, dalam menjalankan operasinya, Finnet akan didukung oleh lima kompetensi utama berbasis infrastruktur jaringan yang dimiliki Telkom dewasa ini. Yakni, Data Communication, Integrated Database Warehouse, Information and Application, Transaction Switching, dan Customer Premises Equipment (CPE). Sedang, infrastruktur jaringan yang digunakan untuk proses transaksi didukung oleh teknologi komunikasi data mutakhir, seperti Internet, Frame Relay, VPN IP/MPLS, Wireless Data dan teknologi lainnya.•••

Related Articles

USB Flash Drive: Si Kecil Yang Membawa Ancaman Besar

USB Flash Drive: Si Kecil Yang Membawa Ancaman Besar

Instant Messaging: Daripada Dilarang, Lebih Baik Dikelola

Instant Messaging: Daripada Dilarang, Lebih Baik Dikelola

GLOBAL TECHNOLOGY GROUP
PT Global Trimitra Mandiri
PT Global Tricitra Moderniti
PT Citra Media Prima

e-mail: halo(@)ebizzasia.com

Magazine

Visitor Counter

000052157752
Today: 5
This Week: 15
This Month: 18
Last Year: 520
Total: 52,157,752
  • Monday - Friday : 08.00 - 17.00 WIB