Perkembangan bisnis belakangan ini semakin menuntut kecepatan dalam merespons, melayani pelanggan secara lebih intens, mengambil keputusan yang diperlukan secara tepat dan cepat, serta mengantisipasi perkembangan pasar yang dituju.
Kalau sebelumnya mobilitas dianggap sebagai hambatan, karena banyak kegiatan bisnis, terutama yang terkait dengan data, informasi dan administratif yang harus, dan belum memiliki alternatif, dikerjakan di kantor.
Ketika seseorang sedang berada di luar kantor, misalnya karena harus bertemu klien, mengikuti seminar dan lain sebagainya, maka boleh dibilang hampir terputuslah hubungannya dengan kantor. Akibatnya banyak pekerjaan yang tertunda alias numpuk di meja kerja untuk dikerjakan esok harinya. Bagaimana halnya jika pekerjaan itu menuntut keputusan yang segera, maka harus ada pilihan yang dilakukan; tetap di kantor atau pergi ke luar kantor dengan segala konsekuensinya.
Namun, perkembangan ponsel belakangan ini telah mendukung mobilitas yang lebih simpel, termasuk dengan adanya dukungan Internet dan Ekstranet yang berbasis web, yang memungkinkan akses data dan informasi yang lebih fleksibel dan leluasa. Banyak juga perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan teknologi informasi (TI) yang dapat mendukung berbagai kegiatan mobile , baik yang ada di lingkungan perusahaan, komunikasi kantor pusat dengan kantor cabang maupun yang terkait dengan lingkungan lain di luar kantor; klien, pelanggan dan mitra bisnis lainnya.
Secara esensial yang sekarang ini berkembang dan diterapkan di banyak perusahaan, baik sebagian atau seluruhnya, adalah apa yang disebut dengan “Enterprise Mobility”. Strategi ini semakin memungkinkan bukan saja menampung dinamika mobilitas dan fleksibilitas, melainkan juga produktivitas perusahaan yang dikontribusi oleh produktivitas karyawan. Hal ini dimungkinkan karena semakin luasnya infrastruktur, aplikasi dan berbagai perangkat mobile , yang semuanya mendukung secara lebih komprehensif kepentingan itu.
Selain itu, dukungan mobilitas memungkinkan memindahkan atau memperluas konsepsi “kantor” menjadi kantor di mana-mana, bisa berupa lobi hotel, kafe, kantor klien, ruang kereta api, pesawat dan lain sebagainya, selama akses ke jejaring nirkabelnya tersedia, maka kegiatan bisnis menjadi mungkin dilakukan.
Namun, mobilitas yang terlalu berlebih-lebihan bisa saja akan menjadi ancaman, terutama menyangkut keamanan jejaring yang mendukung, yang apabila tidak cukup memadai akan berpotensi buruk terhadap perusahaan. Yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa ancaman keamanan itu bisa jadi lebih “berbahaya” bukan saja dari luar, melainkan dari dalam perusahaan itu sendiri.
Namun, lepas dari itu, saat ini, secara teknologi dan sistem dukungaannya sudah cukup matang untuk digunakan dalam lingkungan perusahaan, yang bila dilakukan dengan baik ia akan membentuk kemampuan mobilitas perusahaan (Enterprise Mobility) yang sesungguhnya. Karena begitu strategisnya perkembangan EM ini bagi dukungan berbisnis masa kini hingga ke masa dating, eBizzAsia dalam edisi ini menampilkan berbagai aspek menyangkut EM dan beberapa pertimbangan penting yang mungkin akan memberikan gambaran yang lebih luas. Tak lupa kami tampilkan juga berbagai perkembangan penting dalam TI dan bisnis yang terkait dengan TI, baik di dalam maupun di luar negeri. Selamat membaca!•••