Sebelumnya, VoIP ( Voice over Internet Protocol ) dianggap sebagai teknologi yang tak akan menyaingi dominasi teknologi telekomunikasi berbasis suara yang selama berpuluh-puluh tahun telah menjadi tumpuan utama. Selama bertahun-tahun pula, IP telah begitu popular digunakan untuk trafik data.
Tetapi, sejak awak teknologi ini, memang, tidak ditujukan untuk menyediakan berbagai layanan yang bersifat real-time , berbasis suara dan video. Karenanya, dapat dipahami kini banyak kalangan yang masih meragukan kesiapan IP sebagai teknologi yang patut diperhitungkan dalam penyediaan berbagai layanan real-time, bukan hanya data, melainkan suara dan video. Namun, saat ini, dengan semakin meningkatnya kapabilitas IP, yang menjadi sandaran VoIP, tak hanya komunikasi data yang meningkat kemampuannya, komunikasi suara pun sudah menyamai kualitas komunikasi suara yang dimiliki jaringan kabel yang selama ini digunakan, termasuk teknologi nirkabel.
Ke depan, tak pelak, akan muncul semakin banyak apa yang disebut sebagai genera layanan yang baru NGS ( next generation services ), yang didukung oleh infrastruktur jaringan yang baru yang dikenal sebagai next generation network (NGN). Teknologi IP pun terus meningkat dengan munculnya SIP ( sessional internet protocol ) yang semakin mendukung kuatnya peralihan ke layanan-layanan baru yang lebih maju. VoIP kini memiliki kapabilitas yang lebih besar, yang membuat potensi dan peluangnya lebih besar untuk menggantikan jaringan telekomunikasi konvensional yang ada selama ini.
VoIP telah berkembang menjadi layanan berbasis IP yang semakin lengkap, karena dapat digunakan untuk komunikasi data dan suara sekaligus, termasuk video dan berbagai layanan baru lainnya. Kepercayaan dalam menggunakan VoIP ini tak tanggung-tanggung muncul dari perusahaan-perusahaan besar mancanegara yang memiliki puluhan ribu, bahkan ratusan ribu karyawan, yang tersebar di seluruh dunia.
Salah satunya Ford Motor Co. yang secara berani mengambil keputusan untuk menginvestasikan dana 100 juta dolar AS untuk pembangunan jaringan 50.000 telepon VoIP. Ford tidak sendirian, karena Boeing, telah lebih dahulu membangun jaringan yang cukup besar, yakni 60.000 telepon VoIP. Di Eropa, salah satu bank terbesar, Lloyds TSB, telah pula menginvestasikan proyek berjangka waktu 7 tahun untuk pembangunan jaringan broadband, dimana di antaranya adalah pembangunan 70.000 sambungan telepon VoIP.
Pembangunan VoIP yang ditangani oleh IBM ini diperkirakan berlangsung untuk waktu 20 bulan ke depan sejak akhir tahun 2004 yang lalu. Proyek yang berbasis jaringan kabel serat optik ini ditenggarai merupakan proyek pembangunan VoIP terbesar di Eropa. Melihat hal itu, eBizzAsia mengangkatnya menjadi Liputan Utama edisi Oktober 2005 dan diikuti dengan berbagai perkembangan implementasi ICT, serta kemajuan teknologi yang terus berjalan dengan pesat. Harapan kami, para pembaca bisa memperoleh berbagai informasi dan perkembangan ICT yang terkini.
We can believe that we know where the world should go. But unless we're in touch with our customers, our model of the world can diverge from reality. There's no substitute for innovation, of course, but innovation is no substitute for being in touch, either. Steve Ballmer