LIFESTYLE

Dunia Digital yang Menjanjikan

Dunia Digital yang Menjanjikan

Infokom tak hanya sebatas wacana. Berbagai layanan yang berhubungan dengan teknologi informasi terus digulirkan. Peluang bisnispun berkembang dan konsumen diuntungkan. Laju teknologi informasi bergulir tanpa bisa dibendung lagi. Berbagai kegiatan kini berjalan semakin mulus dengan berkembangnya teknologi informasi ini.
Mulai dari mengirim surat, transaksi perbankan dan akses informasi lainnya bisa dilakukan dengan mudah dan murah. Orang tak lagi harus bersusah-payah menulis surat dan mengirimnya lewat pos. Dengan satu kali klik saja mereka bisa mengirimnya melalui e-mail. Selain murah, pengiriman surat elektronik mudah dan cepat.

E-mail hanya menjadi satu dari sekian kemudahan yang bisa dinikmati dengan berkembangnya Internet dan teknologi informasi (TI). Masih banyak lagi sederetan aktivitas yang dimudahkan dengan adanya teknologi ini. Perkembangan Information and Communications Technology (ICT) atau yang biasa disebut Infokom, ternyata, tak hanya mempermudah aktivitas manusia. Infokom juga menjanjikan banyak peluang, yang jika jeli diamati akan mendatangkan lahan baru, khususnya bagi para pelaku bisnis TI.

Bisnis yang menjamur akibat perkembangan Infokom ini, antara lain kehadiran warnet alias warung internet. Betapa tidak, internet bagi sebagian orang sudah menjadi semacam kebutuhan pokok. Pasalnya, melalui internet, dunia informasi menjadi sangat luas dan seolah tak berbatas. Apapun keperluan yang Anda cari tersedia secara gratis (sebagiannya tidak) melalui berbagai website. Tren mencari informasi melalui internet membuat pebisnis yang bergerak dibidang TI berlomba-lomba membuat portal. Berbagai sajian yang disediakan portal ini, antara lain informasi berupa berita dan fasilitas mengirim e-mail gratis. Sejak tahun lalu, portal mulai menjamur di Indonesia, antara lain astaga.com, detik.com dan lain sebagainya.

Layanan ISP (Internet Service Provider) tanpa dikomando mulai marak seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di negeri ini. M-Web, CBN, Telkom bahkan Excelcom mulai menggarap pasar internet secara serius. Dengan berbagai keunggulan mereka berebut pasar ISP. Jika M-Web, CBN dan Telkom membidik pasar perorangan, Excelcom dengan jaringan serat optiknya lebih memilih segmen korporasi sebagai pasarnya.

M-Web rupanya tak puas hanya merambah pasar ISP. Perusahaan yang merupakan bagian dari MIH Group - perusahaan televisi, teknologi dan internet yang tercatat di Nasdaq dan berbasis di Afrika Selatan, ini mulai menancapkan kukunya di warnet. Rupanya M-Web sangat jeli dalam melihat pasar. Komunitas kampus dilihatnya sebagai pasar yang potensial. Buru-buru M-web mulai menjalin kerjasama dengan beberapa Universitas terkemuka untuk membuka bisnis warnet. Universitas Indonesia (UI), Universitas Trisakti, Universitas Gajah Mada (UGM) serta Institut Teknologi Surabaya (ITS) merupakan sasaran awal M-Web dalam menangkap peluang menggiurkan ini.

Sukses mengembangkan warnet di Jakarta, M-Web mulai merambah ke daerah. Kontrak kerjasama dengan UGM dan ITS diteken akhir Maret tahun lalu. Di UGM, M-Web menanamkan 300-an terminal komputer yang berpusat di Fakultas MIPA, Pusat Studi Korea, Perpustakaan dan Fakultas Psikologi. Sedangkan di ITS, warnet ini dipusatkan hanya di satu lokasi saja.

Ternyata, kehadiran internet di kampus tak hanya menguntungkan M-Web saja. Pihak Universitas juga memetik keuntungan, meskipun tak secara langsung. “Kami merasa sangat diuntungkan dengan masuknya internet di lingkungan kampus kami, ITS bisa masuk kejaringan dengan cepat dan situs ITS bisa dinaikkan,” ujar Profesor Doktor Danil, Pembantu Rektor IV ITS Surabaya. Demikian juga dengan UGM. Menurut Doktor Ali Wibowo, Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama UGM, peringkat UGM menurut versi Asia Week menurun karena kurangnya sarana dan prasarana TI.

Kehadiran internet sebagai sarana informasi ternyata banyak membuat perubahan dalam kegiatan perokonomian. Perilaku bisnispun mulai bergeser menjadi digital minded. Dampak luas layanan infokom melalui internet membuat beberapa bisnis bisa dilakukan melalui internet. Mulailah muncul apa yang disebut e-Commerce atau perdagangan melalui dunia maya. Beberapa portal besar seperti Yahoo, menawarkan layanan perdagangan via internet.

Dunia perbankan mulai tergerak juga dengan menawarkan kegiatan perbankan melalui internet. Layanan yang dimaksud adalah internet banking (I-Banking). Nasabah tak perlu lagi bersusah-payah mendatangi langsung bank untuk bertransaksi. I-Banking mulai diaplikasikan pertama kali di Indonesia oleh Bank Internasional Indonesia (BII). Bank-bank lain juga tak mau kalah masuk ke dunia digital dengan menyajikan layanan I-Banking. BCA misalnya, mulai memperkenalkan I-Banking dengan KlikBCA-nya.
Sejak diluncurkan Januari tahun lalu, pengguna KlikBCA terus tumbuh pesat. Hingga bulan Juli tahun ini, performance dari internet banking BCA sangat menggembirakan. Transaksi yang dilakukan melalui internet telah mencapai nilai 371 triliun rupiah. Tentu saja peluncuran I-Banking ini dibuat dengan sistem keamanan yang bagus untuk menjaga keamanan nasabah.

Operator telepon seluler juga kebagian rejeki dengan berkembangnya Infokom ini. Kebutuhan komunikasi melalui telepon seluler yang terus tumbuh membuat para operator berlomba untuk memperluas jaringannya. Mereka terus berbenah untuk menjadi yang terbaik. Kehadiran SMS (Short Messaging Service) semakin membuat penggunaan ponsel makin populer. Selain biayanya murah, SMS cukup efektif untuk berkomunikasi. Teknologi pengiriman pesan melalui ponsel (telepon seluler) ini tak disia-siakan oleh para operator, baik Telkomsel, Satelindo maupun Excelcomindo.

Mereka mulai membuka jaringan untuk pelayanan SMS kepada para penggunanya. Tahun lalu penggunaan SMS meningkat tajam. Meningkatnya penggunaan SMS di kalangan pemakai telepon seluler, membuat para operator terus bekerja keras untuk mengoptimalkan pengiriman pesan melalui telepon seluler. I-Banking yang telah lebih dahulu berjalan, menjadi inspirasi bagi para operator. Kalau transaksi perbankan bisa dilakukan melalui internet, kenapa transaksi ini tak bisa dilakukan melalui SMS?

Lalu mereka mulai berpikir dan menggagas formula untuk mengembangkan SMS Banking. Bank pertama di Indonesia yang meluncurkan SMS banking atau kerap disebut mobile banking adalah The Hong Kong and Shanghai Banking Corp. Ltd atau HSBC. Telkomsel, operator seluler berpangsa terbesar di Indonesia digandengnya sebagai mitra dalam implementasi mobile banking ini. Terhitung sejak bulan Februari lalu mobile banking HSBC resmi diluncurkan. Dengan mobile banking ini, selain biaya transaki bisa dihemat, tak hanya itu pengguna juga bisa melakukan transaksi kapan dan di mana saja. HSBC yakin bahwa dengan kemudahan yang ditawarkan mobile banking ini, pihaknya mampu menggaet nasabah baru lebih banyak.

BCA, bank swasta terbesar di Indonesia juga tak kalah sigapnya dalam meyikapi datangnya revolusi komunikasi bergerak SMS ini. Jika HSBC menggandeng Telkomsel, BCA memilih untuk bergandengan tangan dengan Excelcomindo dalam memberikan layanan mobile banking ini. Sedang Bank Mandiri tak tanggung-tanggung menggaet semua operator negeri ini dalam mobile banking-nya.•••

Related Articles

Unified Communications: Impian Konvergensi yang Jadi Nyata

Unified Communications: Impian Konvergensi yang Jadi Nyata

GLOBAL TECHNOLOGY GROUP
PT Global Trimitra Mandiri
PT Global Tricitra Moderniti
PT Citra Media Prima

e-mail: halo(@)ebizzasia.com

Magazine

Visitor Counter

000052157752
Today: 5
This Week: 15
This Month: 18
Last Year: 520
Total: 52,157,752
  • Monday - Friday : 08.00 - 17.00 WIB