Berkembangnya TI dan Internet, yang terbukti banyak mempengaruhi, bukan saja cara-cara berkomunikasi, melainkan juga dalam cara berbisnis. Di samping itu, banyak kegiatan dan pola bisnis yang samasekali baru, yang muncul akibat perkembangan tersebut. TI dan Internet seolah telah menjadi “sihir” baru dalam mendorong kegiatan bisnis, karena tidak saja mendorong kecepatan, ketepatan dan efisiensi, melainkan juga memperluas jangkauan dan pemasaran bisnis.
Namun, pada saat yang sama, kejahatan-kejahatan yang terjadi di seputar kegiatan itu dan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, juga semakin meningkat. Hacking, Cracking, Carding (kejahatan kartu kredit), dan berbagai tindak kejahatan lainnya di dunia maya, semakin sering terjadi. Di pihak lain, bisnis dotcom yang terimbas oleh ambruknya perusahaan-perusahaan dotcom mancanegara, juga mengalami kondisi yang sangat pesimistis di dalam negeri.
Tetapi, kalau kita mau melihatnya secara lebih jauh, saat ini, semakin banyak perusahaan yang telah menerapkan TI, membangun situs web, dan berbagai aplikasi TI lainnya, seperti ERP, SCM, CRM dan sebagainya. Implementasi dan aplikasi TI ini bukan saja sangat penting, melainkan juga sangat strategis bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia, terutama dalam hubungannya dengan berbagai perusahaan lainnya di mancanegara.
Karena, ke depan tampaknya tidak bisa tidak perusahaan-perusahaan di dalam negeri akan sangat terkait dengan dukungan TI dan Internet untuk mengembangkan bisnisnya, baik dalam meningkatkan daya saingnya maupun terutama mengembangkan pasarnya.
Dalam konteks itu semua diperlukan suatu Undang-undang yang akan memberikan kepastian hukum, bukan saja dalam kaitan transaksi bisnis, melainkan juga kepastian dalam berinvestasi. Inisiatif perumusan RUU dunia maya atau dikenal dengan Cyberlaw, dalam konteks ini, menjadi sangat penting dan keharusan, karena telah menjadi kebutuhan.
Untuk itu, Cover Story eBizzAsia kali ini membahas secara komprehensif menyangkut RUU tersebut. Semoga mampu memberikan horison pemikiran yang lebih luas bagi pembaca sekalian. Berbagai liputan dan pembahasan lainnya yang juga tak kalah menariknya kami tampilkan di edisi ini. Dan tak lupa, wajah Cover eBizzAsia juga tampil baru dan lebih popular.•••
Tetapi, kalau kita mau melihatnya secara lebih jauh, saat ini, semakin banyak perusahaan yang telah menerapkan TI, membangun situs web, dan berbagai aplikasi TI lainnya, seperti ERP, SCM, CRM dan sebagainya. Implementasi dan aplikasi TI ini bukan saja sangat penting, melainkan juga sangat strategis bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia, terutama dalam hubungannya dengan berbagai perusahaan lainnya di mancanegara.
Karena, ke depan tampaknya tidak bisa tidak perusahaan-perusahaan di dalam negeri akan sangat terkait dengan dukungan TI dan Internet untuk mengembangkan bisnisnya, baik dalam meningkatkan daya saingnya maupun terutama mengembangkan pasarnya.
Dalam konteks itu semua diperlukan suatu Undang-undang yang akan memberikan kepastian hukum, bukan saja dalam kaitan transaksi bisnis, melainkan juga kepastian dalam berinvestasi. Inisiatif perumusan RUU dunia maya atau dikenal dengan Cyberlaw, dalam konteks ini, menjadi sangat penting dan keharusan, karena telah menjadi kebutuhan.
Untuk itu, Cover Story eBizzAsia kali ini membahas secara komprehensif menyangkut RUU tersebut. Semoga mampu memberikan horison pemikiran yang lebih luas bagi pembaca sekalian. Berbagai liputan dan pembahasan lainnya yang juga tak kalah menariknya kami tampilkan di edisi ini. Dan tak lupa, wajah Cover eBizzAsia juga tampil baru dan lebih popular.•••
